Bulan mengajak malam main ayunan di taman.
Sambil bercanda-canda, mereka menghirup kenangan.
Saat mereka pertama kali pelukan.
Dan coba-coba ciuman.
Erat tak terpisahkan.
Ada bulan ada malam. Ada malam ada bulan.
Kadang-kadang datang si jahil awan.
Awan suka cemburu pada kemesraan malam dan bulan.
Lalu mengadu kepada Tuhan,
bilang bahwa bulan dan malam cinta-cintaan.
Tuhan terkekeh saja mendengar cerita awan.
Kesal dan merajuk lah si awan.
Dan seterusnya, dan seterusnya.
Kisah ini belum selesai.
Otak penulisnya macet ruwet.