20110111

Ketika itu aku memberanikan diri mendekati bidadari jatuh.
Kulihat ia yang bagaikan seonggok benda terbuang.
Matanya pilu, lebih biru daripada orang yang habis teriris sembilu.

Kutanya ia, supaya mau berteduh padaku.
Bidadari jatuh itu diam.
Ia tahu aku sedang menengadah langit ketika ia terbuang dari surga.
Maka ia tak bisa apa-apa selain berpasrah padaku.
Ia tahu aku tak akan berbuat nista padanya.
Sebab aku percaya padanya dengan segala ketakutanku yang melihat bidadari jatuh.

Bidadari jatuh itu merentangkan tangannya dengan sisa-sisa kekuatan.
Aku tahu ia sedang berusaha memohon.
Memohon ditolong.
Sebab sekarang ia sedang mengais serpihan harga dirinya.

Ia, bidadari jatuh.
Ketika ia terbuang dari surga, aku sedang menengadah langit.