Aku ingat ketika cinta itu datang kemudian pergi.
Saat kamu mengisi setiap hari.
Seketika hilang belum terganti.
Hanya bayang ada di sisi.
Sekarang aku disini.
Masih menanti.
Bila akhirnya kamu memang tak kembali.
Aku hilang dalam dimensi.
Terombang-ambing tanpa tendensi.
Rasanya miris.
Seperti teriris.
Namun tak mampu menangis.
Rasanya aku ingin menjadi buta dan tuli.
Sebab lebih baik terperangkap sunyi.
Dalam sendiri menjalani sepi.
Akankah ini menjadi akhir?
Aku berharap masih bisa menikmati.
Walau tak lagi memiliki.
Sebelum rasa menjadi mati.
Dan hampa menyelimut hati.