20150814

Lembur

Sudah waktunya pulang, Sayang.
Tapi kamu masih setia duduk dengan kopi yang sudah dingin
di depan tekanan
di dalam ruangan yang senantiasa membuatmu menggigil dan masuk angin.

Padahal
Ini sudah waktunya pulang.

Sayang,
aku menunggu di depan meja makan
Masih bersama makanan yang terhidang
sejak aku masak tadi siang.

Kamu masih belum mau pulang.

Mungkin ini cara kota-kota membuat nelangsa para perindu yang haus sayang.