mengetuk-ngetuk tiap pintu
berharap ada yang sejenak tahu
bahwa ia sangat haus.
Dan tak ada yang peduli.
tak ada yang peduli.
Ia berseru pasrah:
"Tuan, tuan,
aku telah berjalan begitu jauh
mengetuk-ngetuk tiap pintu
berharap ada yang sejenak tahu
bahwa aku sangat haus."
"Aku tak punya lagi air ludah
atau air mani
atau air seni
untuk kubuang dan kuminum lagi."
"Biarkan aku, tuan,
kasihani aku.
Biarkan aku minum
menyecap sedikit saja."
"Tuan,
biarkan aku minum
dari lambungmu."