Apa kabarmu, senja?
Dalam suatu pertemuan kita berpeluk-peluk.
Baik-baik,
katamu.
Apa juga kabarku.
Aku baik-baik selalu.
Ah, tampaknya tidak selalu.
Kutahu kamu rentan rindu, rentan duka.
Dan yang baik bagimu adalah
sebuah duka dalam
yang tak begitu kau kenal betul
rasanya sungguh.
Matamu menyiratkan lelah.
Katamu,
ini lelah banyak ketawa, sayang.
Lelah ketawa tak begitu rupa.
Aku ingin memelukmu bukan dalam suatu pertemuan.