Ayo kita mabuk berdua!
Mabuk-mabukan dengan sebotol tawa.
Jika tawa sudah habis, tenang saja.
Aku masih punya sebotol rindu.
Kita bisa lanjut minum.
Lalu malam makin larut dan kita masih kuat untuk minum,
kita belum benar mabuk.
"Belum mabuk, kau?"
"Belum, belum. Sayang aku tidak punya simpanan lagi."
Maka kau mulai menangis dan menangis sampai aku takut bola matamu lepas dari tempatnya.
Kau peras airnya dan kau masukkan ke gelas kita.
"Yang ini, pasti akan! Percayalah!"
Benarlah.
Kita berdua mabuk oleh dukamu.