20111024

(Bukan) Sekadar Surat Cinta

-untuk Jefri Sibarani

Pria, saya ingin menyebut kamu Pria.
Bukan secara harafiah kamu memang pria, tapi karena saya akhirnya bisa merasakan seperti apa sosok pria.

Untuk semua yang telah kamu lakukan untuk saya.
Untuk semua yang telah kamu berikan untuk saya.
Saya ingin berterima kasih.
Sebab dengan begitu saya sadar saya akhirnya bisa jatuh cinta lagi.
Jatuh cinta pada sesuatu yang nyata.
Seseorang.

Ini kata-kata yang tidak tahu apa awal dan akhirnya.
Kata-kata mimpi.
Kamu tahu saya suka bermimpi,
Berimajinasi.
Kadang-kadang ini yang membuat kamu marah,
karena saya terkungkung imaji sendiri.
Mimpi-mimpi yang semu dan jauh dari logika saya.
Sebenarnya manusiawi.
Hanya kamu terlalu lelah menanggapi,
hal-hal yang cuma bisa saya mengerti dan tak bisa saya bagi,
walaupun itu juga tentang kamu.

Saya minta maaf.
Ada hal yang pernah saya sampaikan dengan getir.
Entah, apakah saya menyakiti.
Saya tidak terlalu peka dengan hal-hal seperti ini.
Tapi,
kamu masih bukan inspirasi.
Semoga kamu tidak sakit saya bilang begini.

Semua yang ada di sini,
bukan karena kamu dan rasa sakit yang saya bikin sendiri karena kamu.
(Ya, akhirnya saya mengakui bahwa kebanyakan rasa sakit yang saya kira ini karena kamu, adalah rasa-rasa yang saya bikin sendiri. Gila.)

Saya minta maaf.
Tulisan ini aneh sekali, ya?
Mungkin ini cuma iseng.
Selintas pikiran kusut.

Saya, mencoba mencintai kamu.
(Saya sudah sayang, hanya belum cinta. Haha, buat saya ada bedanya.)