(Saya tidak tahu harus mulai dari mana, dari kapan.
Ini cuma pikiran-pikiran saya.
Mungkin cuma khayalan.
Haha, saya masih suka berkhayal.
Kalau begini, rasanya saya memang lebih suka melakukan apa yang biasa saya, kita lakukan.
Transfer energi.
Sayangnya tidak tahu dari mana, dari kapan.
Ini terputus.
Saya tidak dengar apa-apa dari kamu.
Kamu juga, mungkin, tidak dengar apa-apa dari saya.
Mungkin lebih baik begini.
Daripada setiap hari menghitung mundur kapan salah satu dari kita tiada.)
Saya mau pergi jauh.
Mau pergi sejauh-jauhnya, mencari seseorang.
Seseorang yang akan bilang sama saya,
"Jangan pernah dewasa. Jiwa anak-anak itu biar terus bersemayam."
atau, secara sederhana,
"Ayo tetap jadi anak-anak!"
Mungkin seperti Peterpan.
(Kamu tahu,
kita ini orang-orang yang menolak menjadi dewasa.
Ah tidak, mungkin sekarang cuma saya yang merasa seperti ini.
Kamu memang tidak akan sama dengan orang-orang itu.
Tapi kita, mungkin, bukan lagi seperti dulu yang bisa bercermin satu sama lain.)
Saya ingin ajak kamu pergi.
Satu tempat itu, tempat jingkrak-jingkrak paling asyik.
(Saya ingin ajak kamu pergi.
Satu tempat itu, tempat jingkrak-jingkrak paling asyik.)
Kalau baca ini, akan sangat aneh.
(Yang punya tangan panas ada banyak di dunia ini.
Transfer energi bisa dilakukan dengan siapa saja.)
........................