Matari biasanya malu-malu dan biasa saja.
Tidak ganas beringas membakar.
Ada yang beda dengan hari ini. Pagi ini.
Matari begitu berani.
Memancarkan jingga yang pekat.
Mengusir awan mendung.
Saya biasanya mematikan lampu kamar saat kedua jarum jam sudah hampir berada di atas.
Untuk hari ini, khusus untuk matari.
Saya matikan lampu kamar saya supaya sinarmu, matari, bisa masuk mengisi rongga saya.
Matari yang pagi ini, untuk sejenak sejati menjadi pria.
Ya, sejenak.
Tidak sampai lima menit sampai awan mendung menurunkan hujan.
Matari,
kau wanita yang pria.