20101230

Bidadari jatuh itu rindu surga.
Maka pada malam natal, ia meringkuk di dalam kapel yang sepi.
Kapel, bukan gereja.
Gereja terlalu penuh oleh sukacita.

Bidadari jatuh itu rindu surga.
Maka pada malam natal, ia tertatih mendekat pada altar.
Ia bicara pada tuhan.
Berdoa.

Sayangnya bidadari jatuh itu dibuang dari surga.
Meski ia rindu, tak boleh dulu ia kembali.

Bidadari jatuh itu rindu surga.
Baginya tak perlu kembali.
Cukup melihat lagi.